1.
BATIK
Batik adalah penulisan gambar pada
media apapun sehingga terbentuk sebuah corak dan seni.
Untuk pengertian batik Menurut bahasa sendiri berasal dari bahasa Jawa “amba” yang berarti menulis dan “titik”. Kata batik merujuk pada kain dengan corak yang dihasilkan oleh bahan “malam” (wax) yang diaplikasikan ke atas kain, sehingga menahan masuknya bahan pewarna (dye), atau dalam Bahasa Inggris disebut "wax-resist dyeing".
Untuk pengertian batik Menurut bahasa sendiri berasal dari bahasa Jawa “amba” yang berarti menulis dan “titik”. Kata batik merujuk pada kain dengan corak yang dihasilkan oleh bahan “malam” (wax) yang diaplikasikan ke atas kain, sehingga menahan masuknya bahan pewarna (dye), atau dalam Bahasa Inggris disebut "wax-resist dyeing".
Menurut
Sejarah batik secara turun temurun dari nenek moyang kita zaman dahulu
mengatakan bahwa membatik (membuat batik) adalah keterampilan yang kemudian
menjadi mata pencaharian bagi kaum perempuan remaja dan dewasa waktu itu. Pada
masa ini kondisi pembuatan batik masih masuk dalam taraf manual (menggunakan
tangan) atau disebut dengan istilah Canthing. Sebelum akhirnya masuk zaman
lebih modern yaitu ditemukannya pembuatan batik dengan media cap atau mesin.
Untuk pembuatan batik menggunakan media cap inilah memungkinkan peranan
laki-laki untuk turut terjun didalamnya.
Untuk
batik dengan media kain pada proses pembuatannya terdapat beberapa langkah yang
harus dikerjakan dalam pembuatan batik, diantaranya :
1.
Pemotongan bahan baku (mori) sesuai dengan kebutuhan.
2. Mengetel : menghilangkan kanji dari mori dengan cara membasahi mori tersebut dengan larutan : minyak kacang, soda abu, tipol dan air secukupnya. Lalu mori diuleni setelah rata dijemur sampai kering lalu diuleni lagi dan dijemur kembali. Proses ini diulang-ulang sampai tiga minggu lamanya lalu di cuci sampai bersih. Proses ini agar zat warna bisa meresap ke dalam serat kain dengan sempurna.
3. Nglengreng : Menggambar langsung pada kain.
4. Isen-isen : memberi variasi pada ornamen (motif) yang telah di lengreng.
5. Nembok : menutup (ngeblok) bagian dasar kain yang tidak perlu diwarnai.
6. Ngobat : Mewarnai batik yang sudah ditembok dengan cara dicelupkan pada larutan zat warna
.
7. Nglorod : Menghilangkan lilin dengan cara direbus dalam air mendidih (finishing).
8. Pencucian : setelah lilin lepas dari kain, lalu dicuci sampai bersih dan kemudian dijemur.
2.
SULAM
Pengertian
sulaman, dalam kamus bahasa
Indonesia sulam diartikan 'suji" atau 'tekad ( Poerwadarminta; 1996 :
100). Dalam bahasa Sunda, menyulam disebut 'ngabordeI ' yang berarti membuat
hiasan pada kain dengan bermacam benang berwarna ( Kamus Umum Bahasa Sunda;
1976:64 ). Sulaman menurut Bernice Barsky dalam buku Aneka Hobi Rumah Tangga
adalah Sulaman pemula merupakan contoh sulam - menyulam dewasa ini. Dengan
gambar pemandangan, huruf, angka, serta bunga hiasan pinggir yang kebanyakan
dikerjakan dengan setik silang pada kain tenunan lurus - sebagian besar muncul
dari perkembangan yang terjadi di Amerika dan Inggris antara tahun 175(3 dan
1840 (Suwargono Wirono; 1984: 57).
Dari pengertian diatas, maka sulaman
merupakan kegiatan memberikan hiasan diatas kain, kulit, dan kertas .
Menyulam dapat dikerjakan dengan mesin ataupun tangan. Piasanya sulam
diterapkan pada bagian – bagian tertentu, seperti pinggiran, sambungan, dan
sudut – sudut yang dianggap perlu.
Dari kamus bahasa sunda sendiri
pengertian dari Menyulam adalah sebuah karya seni yg dibuat oleh tangan
manusia. Menyulam juga sudah dikenal baik didalam negeri maupun diluar negeri.
Contohnya negara jepang. Menyulam juga mampunyai beberapa teknik yaitu, teknik
jelujur,teknik rantai,teknik tangkai,teknik silang, dsb. Menyulam juga
mempunyai bentuk seperti daun,bunga,tangkai dan lain lain .Untuk membuat
sulaman kita memerlukan bahan yaitu,jarum sulam,benang sulam,gunting,kain
strimin/ kain. Cara membuat : pertama masukan benang kedalam jarum,buat
pola,jahit dengan berbagai teknik dengan teliti dan rapih.
3. Tenun
Tenunmerupakan salah satu sarana seni yang patut dilestarikan.
Kain tenun kerapmenjadi pakaian yang digunakan untuk melakukan upacara
adat.Contoh daerah yang menggunakan kain tenun sebagai pakaian adat. Antara
lain,kaintenun sasak dankain tenun bayandari Lombok,kain tenun grinsing.Tenunadalah
kegiatanmenenunkain darihelaianbenang pakandanbenang lungsinyang sebelumnya
diikat dan dicelupkan kedalam zat pewarna alami.Adapun beberapa teknik menenun
yang dikenal oleh masyarakat Indonesia, yakni
teknik tenun datar, tenun ikat
dan teknik benang tambah.
D. MAKRAME
Makrame
adalah salah satu produk kerajinan yang berasal dari keahlian merangkai tali.
Makrame berarti kerajinan simpul tali, dimana dengan keahlian menyimpul tali
baik dua buah tali, empat buah tali, dan sebagainya sehingga menghasilkan
sebuah karya kerajinan yang selain berfungsi sebagai benda pakai juga mempunyai
seni yang menarik.
Salah satu contoh seni makrame adalah gelang tangan yang sangat menarik, dari tali temali yang berwarna-warni , sehingga menghasilkan produk atau benda pakai yang mempunyai nilai seni yang tinggi.
Sudah banyak produk yang dihasilkan dari kerajinan makrame yang dijual di pasaransebagaibenda pakai, khususnya sebagai asesoris untuk menambah kecantikan perempuan didalam penampilannya, antara lain sabuk, gelang, kalung, kerudung, tas tangan, dompet dll.
Salah satu contoh seni makrame adalah gelang tangan yang sangat menarik, dari tali temali yang berwarna-warni , sehingga menghasilkan produk atau benda pakai yang mempunyai nilai seni yang tinggi.
Sudah banyak produk yang dihasilkan dari kerajinan makrame yang dijual di pasaransebagaibenda pakai, khususnya sebagai asesoris untuk menambah kecantikan perempuan didalam penampilannya, antara lain sabuk, gelang, kalung, kerudung, tas tangan, dompet dll.
A.
TEHNIK PEMBUATAN
MAKRAME
A1. Dua Tali yang berbeda warna.
A1. Dua Tali yang berbeda warna.
1. Siapkan
dua tali yang berbeda warna
2. Tali yang satu dililitkan ke tali lainnya.
3. Ujung tali yang dililitkan dimasukkan melingkari tali yang satu dan dilingkarkan lagi dengan cara dimasukkankedalam lingkarannya, sehingga membentuk simpul yang artistik.
4. Simpul dibuat sebanyak mungkin sesuai dengan bentuk yang diinginkan.
A2. Empat tali yang berbeda warna atau tidak.
2. Tali yang satu dililitkan ke tali lainnya.
3. Ujung tali yang dililitkan dimasukkan melingkari tali yang satu dan dilingkarkan lagi dengan cara dimasukkankedalam lingkarannya, sehingga membentuk simpul yang artistik.
4. Simpul dibuat sebanyak mungkin sesuai dengan bentuk yang diinginkan.
A2. Empat tali yang berbeda warna atau tidak.
1.
Tali dibagi dua,
kelompok tali satu berisi dua tali, dan kelompok lain berisi dua tali.
2. Masing-masing kelompok bisa berbeda warana atau tidak.
3. Masing-masing kelompok dililitkan secara bergantian, antara kelompok tali satu dan kelompok tali lainnya.
4. Kelompok tali satu dililitkan dengan cara dilingkarkan dan dimasukkan kekelompok tali lainnya, selanjutnya bergantian kelompompok tali yang dililit, melilitkan talinya kekelompok tali satu sehingga membentuk simpul.
5. Simpul direkatkan dan dirapikan sehingga menarik dan artistik.
A3. Banyak tali, baik berbeda warna atau tidak.
2. Masing-masing kelompok bisa berbeda warana atau tidak.
3. Masing-masing kelompok dililitkan secara bergantian, antara kelompok tali satu dan kelompok tali lainnya.
4. Kelompok tali satu dililitkan dengan cara dilingkarkan dan dimasukkan kekelompok tali lainnya, selanjutnya bergantian kelompompok tali yang dililit, melilitkan talinya kekelompok tali satu sehingga membentuk simpul.
5. Simpul direkatkan dan dirapikan sehingga menarik dan artistik.
A3. Banyak tali, baik berbeda warna atau tidak.
. Banyak
tali diikatkan pada sebuah kayu
2. Satu talii dililit banyak tali disampingnya sehingga masing-masing tali membentuk simpul.
3. Simpul dibentuk dengan cara tali dililit melingkar selanjutnya dilingkarkan lagi dan dikunci dengan memasukkan kedalam lingkaran, sehingga membentuk simpul.
4. Tali yang dililit, bisa satu berlikuliku, atau dua sehingga terbentuk doubel liku-liku.
2. Satu talii dililit banyak tali disampingnya sehingga masing-masing tali membentuk simpul.
3. Simpul dibentuk dengan cara tali dililit melingkar selanjutnya dilingkarkan lagi dan dikunci dengan memasukkan kedalam lingkaran, sehingga membentuk simpul.
4. Tali yang dililit, bisa satu berlikuliku, atau dua sehingga terbentuk doubel liku-liku.
E. JAHIT PERCA
1.
Pengertian
Perca
adalah sisa-sisa guntingan kain yang ada setelah membuat pakaian atau karya
kerajinan tekstil lainnya.
Jahit
perca adalah teknik membuat suatu benda kerajianan tekstil yang terdiri dari
guntingan-guntingan kain atau perca yang sudah dipola, kemudian digabungkan
menjadi satu dengan cara dijahit.
Jahit
perca adalah proses pembuatan suatu produk kerajinan tekstil yang terbuat dari
potongan-potongan kain/perca yang digabungkan dengan cara dijahit sesuai dengan
rencana.
2. Jenis jahit perca
Ditinjau
dari pembuatnnya dapat dibedakan menjadi:
1. Cara acak (tak beraturan)
adalah
teknik jahit dengan menggabungkan guntingan-guntingan kain dengan bentuk dan
ukuran potongannya tidak sama.
2. Cara jiplakan pola
(template)
adalah
teknik jahit dengan menggabungkan guntingan-guntingan kain yang dipola terlebih
dahulu dan selanjutnya dijahit sesuai rencana.
3. Cara tumpang tindih
(overlapping)
adalah
teknik jahit dengan mengabungkan guntingan-guntingan kain yang dipola terlebih
dahulun dengan cara meletakkan pola pada bagian tengah di atas kain telah
disiapkan dan selanjutnya dijahit bagian tepinya. Kemudian tindihlah dengan
pola berikutnya dengan cara dijahit dengan arah dari tengah ke tepi hingga
selesai secara keseluruhan.
4. Cara jelujur
adalah
teknik yang biasanya digunakan untuk memberi kesan keindahan, untuk
menggabungkan tetap dikerjakan dengan teknik mesin, sifatnya hanya penghias.
5. Cara pola geometris
adalah
teknik jahit dengan menggabungkan guntingan-guntingan kain dengan bentuk
pola-pola geometris (segitiga,segiempat) yang terukur dan dijahit sesuai dengan
desain.
F. JAHIT TINDAS
1. Pengertian
Jahit
tindas (quilting) adalah teknik menghias permukaan kain dengan cara melapisi
atau mengisi kain dengan bahan pelapis atau pengisi kemudian dijahit tindas
pada permukaan kain sesuai dengan rencana.
Jahit
tindas adalah teknik pembuatan suatu benda kerajinan tekstil dengan cara
mengisi atau melapiskan kain dengan bahan pelapis, kemudian dijahit pada bagian
atas kain sesuai dengan desain.
2. Jenis jahit tindas:
1. Jahit tindas pengisi
lembaran (wadded quilting)
merupakan
teknik menjahit dengan cara mengisi atau melapisi diantara dua kain dengan
bahan pelapis yang berupa lembaran, kemudian dijahit sesuai pola (gambar).
2. Jahit tindas pengisi
susulan (padded/stuffed quilting)
merupakan
teknik menjahit tindas datar tetapi pada bagian tertentu ditambahkan isian
susulan (busa, dakron) untuk mendapatkan kesan yang lebih menonjol.
3. Jahit tindas pengisi tali
(corded quilting)
Pada
prinsipnya sama dengan pengisi susulan, bedanya menggunakan tali, penyelesaian
bisa dijahit mesin atau tangan.
4. Jahit tindas efek bayangan
merupakan
gabungan dari jahit tindas pengisi lembaran, susulan/tali hanya ada penambahan
kain transparan pada permukaan kain.
3. Bahan pelapis:
-
Koldore
-
Dakron
- Busa
- Tali
-
Kapas
G. TAPESTRI
Kata tapestry berasal dari bahasa yunani rams dan bahasa
latin tapestum yangmengandung arti sejenis sulaman yang memiliki banyak teknik
yang berbeda.tapestry digunakan utk membuat atau menghias perkakas rumah
tangga seperti gorden ,karpet, dan hiasan dinding.tapestry merupakan hiasan
cetak dengan bntk yg bergelombang serta dengan penggunaan warna yang berfariasi
.tapestry pada umumnya dikerjakan pada sejenis kain yang tenunannya dpt di
hitung ,berlubang dan bercorak kotak.model tapestry pada kanvas yang sangat
terkenal adlh Bayeux tapestry.
A.Mengenal sulaman tapestry
Pada
awalnya sulaman tapestry dikenal untk memberikan efek atau tekstur pada sutu
kain.selan dengan perkembangan teknologi,sulaman ini tdk hanya untk ,ndptknn
ttkstur, ttp jga untk memperindah suatu benda.pda sulaman tapestry selain motif
yang di sulam, seluruh permukaan kain dasar disulam dengan warna yang dpt
menjadi latar belakang dari mlotifnya .Jenis tusuk hias yang digunakan pada umumnya
tusuk lurus biasa .tapi dapat juga dibuat horizontal ,,vertical ,diagonal serta
kombinasi dari ketiganya ./pilihan warna sngt penting karena kombinasi warna
warna tyang tepat akan dapat menghidupkan motuif,pada awlnya motif tapestry
diambil dari bentk geometris,tapi berkembang menjadi bentk
stilasi(penggayaan)dari bentk daun ,bunga ,taw hwan.bahan dan alat dasar untk
pekerjaan sulaman .Teknik tapestry adlah kanvas taw strimin ,benang dan
jarum tapestry.peralatan lain digunakan adlh gunting dan bidal taw penutup
jari.bahan dan alat yamng diprlkan utk pembuatan sulaman tapestry yatu sbb
1.kain
Kain yang biasa digunakan untk
sulaman tapestry adlah sejenis kain yag serat kinnya dapat dihitung taw kain
yang tenunannya jarang.jenis kain tsb adlah kain strimin . khusus untk sulaman
tapestry strimin yang dgnkan adlah strimin plastic,baik yang berlubang kecil
tawpun besar.strimin plastic berlubang kecil tenunnannya rapuhsehingga
mudah putus,sedangkan strimin plastic berlubang besar sebaliknya.hal
ini disebabkan karenaselain agak besar juga tebal sehingga kuatdan tdk mudah
putus.
Gambar strimin besar dan kecil.
2, Benang sulam
Benang sulam yang dapat dgnkn utk
mmbwt slman tapestry trsdia dlm berbagai macm dan warna. Pemilihan jenis dan
wrn benang d sesuaikan dengan jenis strimin yang akn d pki serta desain
mtif hias tapestry yg akn d bwt. Selain tu dpt d kmbnskn dr bbgai jenis dan
warna benang. Benign yg dpt d prgnkn utk pmbwtn tapestry b mcm2, spt bnang wol,
kinlon, katun dan linen ( bengn logam). Akn ttp , yg plg bgus adlh benang wol
dan kinlon. Jenis benang wol untk tpstry adalh sbb.
a. Crewel wool, yaitu benang wol yg plg bgus utk d pkai dlm
pmbwtn tapestry d ats kain kanvas atw strimin plstik berkubang besar. Jenis
benang ini d knl dngn benang kinlon. Sulamn tapestry dngn mnggunaknan bng
kinlon spt utk pmbwtn karpet, keset atau tas.
Gambar penggunaan bng slm utk
tapestry dan bng kinlon
b. Tpstry wool, yaitu sjenis bng wol brukuran sdgdan
pnjgnya 13.8 m utk stiap glung nya. Jenis bng ini co2k d gnkn utk pmbwtn
tapestry dng mnggnkkn bng ini sprt utuk pmbwtn hiasan dindindg, pmbgkus
buku harian, atau tas remaja.
Gambar tapestry wool
c. Rug wool, yaitu sjnis bnng wol yg berukuran kcl, agk hlls,
dan stiap ghlung pnjgnya 6m. sulaman tapestry mnggunakn bng ini hslnya sngt
halus, spt utk pmbwtn hiasan dinding.
Gambar rug wool
3. JARUM TAPESTRY
Jarum utk slmn tapestry adlh
jarum yg bmta bsr shg dpt mmdhkn mmskkn bng. Bntuknya pn agak bsr, dan ujungnya
d bwt tumpul agr pd saat d gnkn jarum tdk mrsk kain. Jarum tpsry trsdia dlm
b’bgai ukura n mulai no. 13-26. Smkin bsr no. jrum smkin kcil uk.ny.
jarum yg plg danyg srg dgnkn adaalh jarum no. 13.
B.. MMBWT KRJINAN DGN TEKNIK
TAPESTRY
Hal2 yg prlu d prhhtikn dlm mmbwt
hiasan dinding dengn teknik tapestryadlh sbb.
1. Siapkn alata dan bahan yang di perlukan utk mmbwt hiasan
dinding.
Alat dan bahan yang diperlukan
adaalah kain strimin plstik uk. 60 x 40 cm, bng wol bbgai wrna sesuai
keinginan, jarum tapestry no. 13, dan gunting.
2. Buatlah desain motif hias tapestrty utk hiasan
dinding, bntuk mtif dapt d ambl dr stilasi bunga, daun, hewan, atau bbnnntuk
geometris.
3. Tusk tapestry yang dpt d trpkn , antra lain tusuk lurus, t.
diagonal, t. bntag, dan variasi t, ddiagonal.karjakan hiasan dinding dengan
menerapkan berbagai tusuk tps sampai permkaan kanvas taw strimin tertutup
seluruhnya .
4. Jika seluruh permukaan kain sudah tertutup , hiasan dinding
siap di bingkai
Selain itu ada hal2 lain yang perlu
anda ketahui mengenai sulamn tps
1.Dalam pembuatan suatu benda dngan
teknik tps,tdk slamanya untk menyatukan lembar satu dengan yang lain dengan
caradijahit.tapi dpt pula dilkkan dngn mnrapkn unsure tapstry.
2.Tips dapat digunakan pita sbg
pengganti wol
No comments:
Post a Comment